November 21, 2009

IBU

Ibu,
Hari ini usiamu genap 54 tahun. Umur yang tak lagi muda.
Wajahmupun sudah tak sehalus dulu, sudah banyak kerutan di seputar wajahmu.
Tubuh ibupun sudah tidak sekuat dulu. Tapi engkau tetap ibuku yang paling cantik.
Dari umurmu yang 54 tahun itu, kau gunakan 31 tahun waktumu untuk memeliharaku, mengasuhku, mendampingiku, menasehatiku dan semua itu tak pernah lelah kau lakukan.
Kau lupakan segala angan dan inginmu, hanya kami anak anakmu yang selalu ada dalam pikiran, hati dan untaian doa yang kau panjatkan.
Betapapun lelahnya engkau ibu, kau tetap membantu ku.
Betapapun nakalnya aku, engkau tetap sabar menjaga ku dan terus mendoakan kebaikan dan kebahagiaanku.
Betapapun lukanya hatimu atas perlakuan ku engkau tetap tersenyum dan memaafkan ku.
Betapapun aku mengecewakanmu, engkau tetap ada mendampingi dan menghibur ku.
Ibu,
hanya doa yang aku punya untukmu. Untaian doaku tidak seindah untaian doamu untukku, namun dari hatiku tulus mengucapkan terima kasih padamu.
Aku sayang ibu. Semoga Allah senantiasa menjagamu dan membahagiakanmu.
Semoga engkau selalu sehat dan dapat terus menjadi istri dan ibu terhebat. Untaian doamu adalah sumber kekuatan dan keberkahan hidupku.
Selamat ulang tahun ibu.

fin - Gongseng 21 Nov 2009 at 11.20 dopod time.
Engkau adalah ibuku terbaik.

October 09, 2009

Friends

Friends

Kadang kita lupa apa arti teman. Kita seakan tidak butuh mereka dalam hidup.
Padahal teman sudah begitu banyak membantu kita.
Benar kata orang “kita baru akan merasa kehilangan jika memang sudah hilang”.
Begitu juga teman. Saat mereka masih ada disekeliling kita, keberadaannya sering kali kita nafikkan.
Kita memilih mau berteman dengan siapa dan kadang melupakan teman2 yang begitu baik pada kita.
Kita seperti tidak membutuhkan keberadaan mereka. Bahkan cenderung berfikir mereka hanya menjadi pengganggu saja.
Saat semua pergi, kita sendiri dan sepi.
Tak ada lagi orang disekeliling yang mau menemani dan berbagi.
Tidak sulit mencari teman untuk bersenang2 dengan cara yang sesuai keinginan mereka tapi sangat sulit untuk mencari teman bersenang2 yang sesuai dengan yang kita inginkan.

Friends give great influence to us after family
Friends give support to whatever we do
Friends always there no matter how bad we treat them
Friends are always friends forever.

To all best friends :
Love you all.
You all mean a lot for me.
You’re one of the best parts in my life journey.
No matter how bad I did to you all, you always be here for me.
Thank you

October 02, 2009

Hatiku

Saat hati ini begitu yakin kenapa banyak cobaan datang.
Segalanya yang berawal dari mudah dan lancer kini bagai lamban dan tersendat.
Hati tak lagi seyakin di awal, jiwa tak lagi menyatu dalam rasa.
Semakin jauh dan semakin jauh rasanya.
Aku tak lagi mencari dirinya, aku tak lagi bisa membayangkan wajahnya.
Sungguh kini ditunjukkan di hadapanku hati bukanlah milik manusia
Jiwa tidak bisa di genggam dan dikekang, tidak bisa berkompromi terlalu besar.
Sujudku hanya mengucap kebesaran MU, tidak ada yang bisa diragukan dari apa yang tertulis dalam kitabmu dan juga ajaran kekasih MU.
Penundaan hanya memunculkan masalah diawal dan keraguan dalam perjalanan dan ketidak pastian serta sakit di akhir.
Apa yang baik seharusnya langsung dijalankan tanpa ditunda.
Hati bisa berubah kapanpun secepat kita membalikkan tangan kita.
Pelajaran hidup yang sangat mahal kali ini

Written on 18 Sept 2009, from bottom of my heart.

September 28, 2009

Untuknya

Ku terpesona oleh tutur katanya yang begitu tertata rapih.
Kuterpesona oleh tingkah lakunya yang begitu sopan.
Kuterpesona oleh suaranya yang begitu mengesankan.
Ku terpesona oleh sikapnya yang begitu keras menginginkan sesuatu hingga tak ada yang bisa menghalanginya.

Segala yang kutau menjadi kekurangannya membuatku bersemangat untuk menutupinya.
Segala yang kutau menjadi kelebihannya ku ambil dan pelajari untuk menutupi kekurangan ku.
Tutur katanya membuat ku belajar bersikap lebih baik agar ia tak malu ada didekatku.
segala kekurangannya tertutupi dari pandangan mataku, karena yang ada hanya ibadah dan keinginan mendapatkan keridhoan Allah dan kasih sayangnya.

Pengorbanan tak lagi terasa berat untukku.
Batas batas diri sudah lagi tak menjadi prioritas untuk di lakukan.
Hanya harapan indah yang ada, harapan untuk bersamanya.
Bersama mencari kehidupan bahagia kini dan nanti.

Dia ku puja bagai tak ada lelaki lain didunia yang bisa bersanding dengan ku.
Dia ku hormati bagai ku menghormati diri sendiri.
Dia ku sayang melebihi sayang ku pada diri sendiri.
Dia ku tempatkan di atas diri ku karena ku ingin orang lain juga memandangnya begitu.

Angan tinggallah angan, semua telah terjadi. kata kata tak bisa ditarik kembali.
Rasa sayang sudah tertoreh luka. Cincin pengikat patah tak berkait lagi.
Dia masih ada disana, di dalam hati. rasa yang tak mungkin terhapus begitu saja.
Biarlah waktu yang akan mengobati segalanya.

Tidak ada yang salah disini, hanya kami belum cukup dewasa untuk menghadapinya.
Tidak ada yang salah disini, hanya ego kami yang tak mau mundur untuk menang.
Tak ada yang salah disini, hanya cinta kami yang tak begitu kuat kepada NYA
Tak ada yang salah disini, hanya kami yang terbelenggu oleh pikiran yang tak seharusnya.

Yang tersisa kini hanya kehampaan.
Yang tersisa kini hanya ketiadaan.
Yang tersisa kini hanya kesendirian
Yang tersisa kini hanya bisu.

Tak ada sesal di hati, tak ada lagi amarah dan benci
Tak ada air mata menitik untuknya.
Hanya DIA yang tau apa yang terbaik
Dan inilah yang terbaik menurut-NYA.

Untuk dia yang memandangku sebelah mata.

February 19, 2009

Unbelievable

Hmmm... krisis....krisis... dimana mana krisis jadi topik yang lagi hot.
Termasuk di kantor gue juga. karena krisis juga gue harus mulai keliling ke customer untuk cek order and prospek. Hffff..... jadilah jalan jalan terus keliling kota jakarta dan sekitarnya. Paling sering sih ke daerah daerah pinggiran Jakarta. Kawasan Industry Tangerang, Serang, Bekasi, Cikarang and Karawang bukan lagi daerah yang asing buat gue jelajahi.
Ditemenin sopir kantor yang juga gak kalah manyun kalau daerah visitnya jauh and gak diajak makan siang.
Hari itu giliran customer di daerah Balaraja. Lumayan jauh kan? Customer ini biar gak buang buang duit menggabungkan kantor admin dan pabriknya di satu lokasi. Biar hemat katanya. beberapa perusahaan manufaktur besar biasanya daerah pabrik dan kantor dipisah. Kantor di tengah Kota dan Pabrik di wilayah antah berantah hehehe.....
Customer ini adalah salah satu supplier sepatu dengan merk kesohor. Kesohornya tu ibarat mau beli produknya aja, buruh pabrik bersangkutan harus ngumpulin 30% duit gajinya yang berdasarkan UMR 3-4 bulan. Nah sekelas itulah kira kira kesohornya.
Tanya ngalor ngidul, standar survey customer satisfaction lah. bagusnya kali ini gue gak terkejut kejut karena si customer bilang kantor gue ok punya pelayanannya. team gue cooperative and responsive katanya. Alhamdulillah....... tenang dech gue. Selesai tugas gue nih, itu yang ada dipikiran gue.
Tapi kok ya males banget ya ngebayangin balik and berlama lama di jalanan sepanjang balaraja and tangerang walau juga naik mobil yang nyaman. ntar dulu ah baliknya, lagian customer gue itu masih seneng kayaknya ngobrol ma gue.... hehehehe... tumben banget ya :)
Mulailah dikepala gue muncul ide2 pertanyaan yang sifatnya mau tauuuk aja tentang produk mereka. gue tanya dia produksi apa aja? dia bilang pabriknya supplier buat 3 merk sepatu terkenal. Dia sebutin dech nama2 merknya. Gue cuman comment: "Ooooooo......" agak kaget juga karena pabriknya kecil buat ukuran supplier sepatu merk terkenal.
Perbincangan berikutnya: G = Gue ; C = Customer
G: Dijual Lokal gak mbak?
C: Nggak mbak, kita harus export karena fasilitas Bapeksta.
G: Trus kalau ada yang reject gimana mbak?
C: Kalau disini ada yang reject tetep gak bisa jual lokal, harus tetep export tapi dibeli
dengan harga agak rendah oleh buyernya and dipasarin di Paraguay.
G: Bahannya dari lokal ya mbak?
C: nggak mbak semua bahannya Import. sampe karton boxnya juga Import. kita cuma assembling aja.
G: Whatt??? semua mbak??? (Gak percaya... mode on) import darimana mbak?
C: Iya mbak semuanya. Import dari Hongkong and Korea.
G: Emang gak coba cari supplier lokal ya?
C: Udah sih mbak tapi gak diapprove. kualitasnya gak bagus katanya.
G: Mask iya mbak? bukannya kalau kulit and textile kita aja bisa export dengan kualitas grade A
C: Iya mbak, kayak gak tau aja, itu kan emang caranya Korea aja biar bisa maju negaranya.
G: (sambil mikir and mengiyakan cara pintarnya orang Korea muter duitnya....) trus kalau ada kurang bahan gimana mbak?
C: ya nunggu bahan datang, biasanya import pake udara. saya juga heran sih mbak, kok bisa ya bahan kita dianggap jelek. padahal QC saya juga bilang bahannya banyak kok yang sama kulaitasnya di Indonesia. keterlaluan emang mbak. ngabisin duit aja.
C: Mbak tau gak ongkos produksi sebenarnya buat itu sepatu?
G: Nggak, emang berapa mbak?
C: ya ampun mbak, ongkos buatnya tuh cuman 60 ribu aja untuk satu sepatu. tapi kalo mbak liat di toko harganya 10 kali lipat atau bahkan lebih.
G: Haaahhh??? 60 ribu? gak salah mbak?
C: Ya nggak lah mbak, emang segitu.
G: Hhhhhgh... dasar Kurang ajar tu orang orang asing. masak tenaga kita dibayar murah banget and kita cuman dikasih sepersekian persen dari harga jual. Edan kali ya dunia ni? yang kerja keras malah cuman dapet dikit. Wah ini namanya pemerasan. gak adil... gak Adilll!!! Duh gimana sih pemerintah, tau gak sih sebenarnya yang terjadi! ini penipuan dan juga pembodohan namanya. (well.... itu yang ada dikepala gue.... and gak sampe terucap ke customer)

Kecewa bener rasanya denger hal itu, miris rasanya dibodohi oleh asing.
Ya ampun..... kok gini sih negara gue, kapan mau majunya ya kalau terus ditipu, diperas dan dibodohi. masak iya pemerintah gak tau sih hal kayak gini...... emosi banget gue. gak ikhlas rasanya bangsa gue sendiri di bodohi seperti itu.
Males banget nanya2 lebih lanjut takut si customer tersinggung atau malah tersulut kesal karena sadar dibodohi sama pabriknya.
Akhirnya gue pamit ma customernya and balik ke kantor lagi dengan pak sopir.
Sepanjang jalan gue masih berasa kesal and kecewa. Gimana mau maju and hebat ya negara gue kalo gini terus.
trus tiba2 gue inget, ada inpres baru yang ngelarang barang barang import terutama bahan baku. Alhamdulillah, ternyata presiden gue aware juga sama yang kayak gini. kalo presiden dulu dulu mah mana aware ma yang kayak ginian. doyannya jalan2 keliling dunia mulu.
Presiden gue kali ini hebat juga. secara dia pro banget ma rakyat yang kurang2. Thank you pak Pres.
Tadi juga sempet denger berita, pengusaha lokal buat sepatu dan tas kulit seneng banget ada inpres itu. emang udah saatnya kita pake produk dalam negeri. buat dan ngembangin juga memperkenalkan produk Indonesia ke luar negeri.
Hmm... lama lama gue senyum sendiri...... ternyata Presiden gue tanggap dan pinter. saluteeee.....
Ayo Maju Indonesia. Jangan mau kalah sama negara2 lain. masak kita yang punya segala macam sumber daya alam and kreativitas gak bisa jadi yang terdepan. hehehe... kok tiba tiba gue jadi semangat 45 gini yah........ abis bete banget tadi denger penipuan terselubung di pabrik.

Thank you pak Presiden..... gue bisa senyum lagi dech and betenya hilang karena ada inpres anti import bahan baku.

Kalibata 18 Feb 2009

February 08, 2009

Sunday at Home


Well, Sunday comes and the day start with very heavy rain.
After woke up a while and notice outside is raining then as you all guess, put my body under the blanket and sleep again :)

Shocked by very loud voice from "Kantor RW" asking all people in my complex to clean the road in front of our own home. then could not sleep anymore. While cleaning up my garage I saw "Tukang sayur" and get an idea, why I did not cook? it's been long time not cooking my own food.
Then buy some vegetables and fish and fruits. start to cook at 11.00 AM after cleaning the house. Take around one and a half hour to serve the foods in the table. Hffff.... finally the food is ready to eat.
Here it is. Sayur lodeh plus Hot and spicy fish, krupuk and Orange. Serve for you all.... anyone want to taste it?

Hmmm........... Delicious... that what my family said hehehe......

Enjoy the food......

February 04, 2009

MaLAm

Malam kian larut, Senyap tanpa suara. Udara dingin kian merasuk dan menusuk tulang, angin dingin berhembus tipis dan titik2 sisa air hujan menetes perlahan. Jalan begitu lengang, hanya satu dua orang kudapati berdiri di pinggir jalan. Entah kenapa malam itu ku mengikuti naluriku berjalan diantara rumah rumah yang seperti tak berpenghuni dan menembus dinginnya angin malam. Berjalan sambil mendengarkan kisah lalu yang begitu mengharukan. Aku merasa betapa beruntungnya diriku memilikinya yang selalu mengusahakan hal terbaik untukku diantara keterbatasannya. Kekecewaan masa lalu begitu membekas dalam hatinya sehingga tak ingin lagi mengulang kisah itu. Perhatiannya menjadi kompensasi atas kecewanya. Aku hanya bisa mendengarkan tanpa bisa mengurangi atau bahkan mengobati kecewa itu. Oh sungguh kumerasa beruntung memilikinya, kasihnya begitu besar tak ternilai, sabarnya bagaikan lautan luas tiada batas. Tiba tiba rasa takut kehilangan menghinggapi hati dan pikiranku. Bagaimana ini? Malam yang sunyi dan dingin kian membuatku seperti tak punya kekuatan diri, dalam hati selalu bertanya apakah aku bernilai untuknya? Apakah aku dapat menjadi secercah harapan untuknya, sekedar menjadi pelipur atas kecewanya.... Jalan yang sama kami lalui kembali, tetap sepi dan dingin. Feb 03, 2009. My room.

January 01, 2009

Welcome 2009

1 January 2009

Tahun berganti setelah bumi beserta pengawal setia yaitu sang bulan melewati satu kali putarannya terhadap matahari. Harapan baru muncul berdasarkan keadaan yang terjadi di tahun sebelumnya. resolusi resolusi baru ditetapkan baik tertulis atau hanya dalam hati namun intinya semua orang meminta kondisi yang lebih baik lagi di 2009. Tak terkecuali aku. hal yang sama terjadi juga awal tahun lalu, membuat resolusi dan akhir pencapaiannya di 31 Desember 2008. Banyak yang bisa mencapai resolusi2 dan tujuan yang ditargetkan, namun banyak juga yang tidak, bahkan mengalami kemunduran. Setahun bukan waktu yang singkat, beberapa orang yang kukenal mengalami pasang surut kehidupan. mendapatkan pekerjaan baru, mengalami kegagalan usaha, menikah, memiliki momongan, mendapatkan hidayah Allah, ditinggalkan oleh orang tua, pasangannya dan banyak lagi dinamika hidup yang terjadi. Selalu ada tawa dan airmata yang mengiringi perjalanan sang bumi & bulan terhadap matahari.
bukan hanya orang sekitarku yang mengalami itu semua, aku pun tak luput dari tawa dan airmata. Beberapa mimpiku bisa kuraih setahun kemarin dan itu sangat membahagiakan, namun tidak sedikit juga air mata dan gundah yang kurasakan. Rasanya saat kesulitan datang, aku merasa tidak akan sanggup bertahan. Namun lihatlah, sampai hari ini, di tahun yang baru saja berganti aku masih sehat dan bisa menikmati pergantian tahun dengan tersenyum dan ucapan syukur.
Tak semua keinginan dan resolusiku tercapai tapi bukankah memang bukan kita yang tentukan apa yang terbaik untuk kita? Pasti ada yang lebih tau apa yang terbaik untuk kita, tapi itu semua juga tidak membuat kita harus berpangku tangan. Berusaha sampai batas titik darah penghabisan dan tawakallah atas segala usaha yang dilakukan itu saja kunci yang aku pegang.
Saat resolusi kutetapkan, kondisi2 juga sudah kurancang untuk mendukung tercapainya resolusiku.
Sekarang tinggal usaha yang gigih, doa yang tak putus dan kesabaran yang harus di selaraskan, dan itu bukan hal yang mudah tapi keyakinan harus di tanamkan dalam hati dan pikiran untuk mencapainya.
Terima kasih Allah atas 365 hari yang kulalui, air mata, tawa, amarah, keraguan menjadi guru dan pengalaman yang terbaik untuk menapaki hari2 baru berikutnya. Terima kasih untuk segala anugrah dan juga berjuta rahmat yang kau berikan. Terimakasih untuk seluruh organ tubuhku yang mendukung semua ide untuk mencapai resolusiku walau terkadang kupaksakan dan melebihi kemampuannya. Terima kasih ya Allah, Kau berikan orang tua, saudara dan teman teman yang begitu sayang padaku.
Bismillah ku ucapkan memasuki hari baru di tahun 2009.
I start my New day with hope that this year will be my best year in life by becoming better person everyday.

Happy New Year 2009.