December 10, 2008

Jalan Cahaya

Rasa perih dalam hati tiba tiba datang.
Seperti selembar kain yang tercabik, perih tak terperikan.
Entah mengapa……
aku pun tak bisa menjawab pertanyaanku sendiri.

Air mata mengalir tanpa terbendung. Sholat ashar itu penuh air mata.
Kenapa ini…… aku masih tak bisa menjawabnya
Otakku terus berfikir pasti ada sesuatu yang buat ku merasa begini….. tapi apa?
Tak Terjawab…..

Lelah rasanya merasa seperti ini, tidak hanya sekali. Datang dan pergi begitu saja.
Ku terus mengingat saat dia datang dan kucari apa sebabnya. Tak jua kutemukan.
Apa ini ya Allah? Dimana ku bisa mencari jawabnya?
Apakah ada logika yang bisa menjelaskan ini?

Pertanyaan dan kebimbangan saja yang terus muncul di kepalaku….
Lelah sampai akhirnya aku mengingat NYA.
DIA yang memiliki segalanya, DIA yang maha Pengasih dan Penyayang, Dia yang menciptakan segalanya.
Ku yakin semua sudah ada dalam rencana besar-NYA

Keyakinan ku muncul saat perih itu kian mendera.
Ku yakin tak akan ada kekuatan lain yang mampu menandingi kekuatan NYA
Ku yakin di ujung jalan yang kulalui akan kutemukan cahaya itu.
Cahaya yang akan membuatku tersenyum.

Keyakinan itu yang membuat rasa perih hilang berangsur angsur dan rasa tenang mulai menggantikannya
Keyakinan itu yang memacuku untuk menpercepat langkah
Keyakinan itu yang akan mengawalku menyusuri jalan yang berakhir dengan cahaya
Keyakinan itu yang akhirnya membuatku tersenyum kembali


Terima kasih ya Allah.

No comments: