September 18, 2008

Mami Annie



Seulas Senyum Tanda Ikhlas Hati


Setahun yang lalu aku mengenalnya. Kata pertama yang kudengar saat pertama berkenalan, " Aduh cantiknya". saat itu aku tersenyum karena malu mendengar pujiannya.Matanya tak mau menatapku saat berbicara, tapi dengan semangat'45 nya ia bercerita tentang dirinya dan pengalamannya. padahal itu blm 15 menit aku mengenalnya. sungguh orang ini luar biasa menurutku. sangat menyenangkan.

Kulitnya putih bersih, wajahnya cantik dihiasi bibir tipis yang selalu merah dan rambut keritingnya yang tertata sesuai dengan penampilannya. Waktu itu dia mengenakan kaos berwarna biru dengan bunga2 di dada kirinya. Jarinya selalu dihiasi cincin cincin cantik yang membuatku sangat tertarik. bajunya selalu berwarna warni. Tawa tak pernah lepas dari mulutnya dan yang terutama bibirnya itu lo kalau bicara pasti ekspresif, bisa dibuat bentuk macem2. Mungkin itulah yang membuatku cepat akrab dan dekat dengannya. sedikit banyak kesamaan kami miliki. kecuali kulit putihnya lah.

Mami, begitu dia biasa memanggil dirinya. tapi memang dia pantas sekali dengan panggilan mami, ya pas dengan gaya bicaranya, gaya berpakaiannya yang up to date banget dan juga pergaulannya yang super duper luas. Mulai dari pengurus makam sampe pejabat dan artis..... Woow... dia kenal semua. and gak cuma kenal tapi juga berhubungan baik.

Pokoknya gak pernah deh orang gak seneng ma mami, dia hobi banget bikin orang ketawa apalagi kalo denger ceritanya yang lucu2 mengenai pengalamannya keliling dunia. maklum lah mami itu pentolannya pariwisata di NTB. Mami walaupun pendidikan kuliahnya gak kelar tapi kalo soal Pe De, hmmmmm gak ada yang ngalahin deh. dia gak takut salah karena dengan salah dia belajar itu prinsipnya. walhasil banyak cerita2 lucu akibat keterbatasannya berbahasa asing.

Banyak hal baru aku lakukan juga bersama mami, misalnya pergi belanja ikan segar ke pasar kramat jati tengah malam, pergi ke cempaka mas ampe gempor karena semua toko dikunjungin, trus malam takbiran tahun lalu kita ramai2 pergi ke pasar kue subuh di senen. Sholat Idul adha bareng sama papi, mami dan Iez. dan yang paling terakhir mami ngenalin aku ke sistem pengobatan melalui theraphy Ozone. Wuih yang ini emang oke sangat. aku jadi ketagihan karena badanku jadi enak sehabis theraphy. Thank's to mami.

Biasanya kalau mami dan aku dah ngumpul, ramai betul jadinya. blm lagi kalau kita ngegosipin Iez me.... seru buanget jadinya. Iez me itu panggilan buat Rani Isminarti, anak perempuan tertua dari Mami. Mami sendiri dikenal dengan nama Annie Razak atau Nani Salman (nama gadisnya yang TOP banget se Makassar). Kami suka sekali menggoda iez me karena dia suka marah2 kalo digodain apalagi dikomentarin tentang cara berpakaian and juga cowok hehehe...... bisa gak kelar semalaman kalo ngomongin iez. Tapi aku tau kok kalau mami sayang banget sama Iez, hanya mereka berdua terlalu gengsi untuk bilang itu. Sist, she loves you so much. trust me.

Gak ada deh yang gak berguna didapet dari mami. Banyak hal aku pelajari dari dia. Bagaimana dia selalu ingin menyenangkan teman2nya dan orang2 disekelilingnya, bagaimana dia tidak ingin orang lain mengetahui kesedihannya, sakitnya. Baginya biarlah orang mengenalku senang dan bahagia. Cukuplah kesulitan hanya untukku.
Ini yang kuingat dan kupetik dari mengenalnya:
Jadi perempuan itu harus cantik dan luwes dan juga bisa menyesuaikan sikap dimanapun dia berada.
Jadi manusia itu harus punya keinginan dan cita cita, terus kerja keras buat wujudkan keinginan itu.
Jadi istri itu ya harus ada di dekat suami, selalu mendukung suami walaupun suami tidak sesuai seperti yang diinginkan, walaupun harus ke pelosok pelosok negeri, istri ya harus ikut.
Jadi ibu itu harus berjuang untuk anak anaknya, harus berusaha melindungi anak anaknya dan juga semampunya memastikan kalau anak anaknya bisa hidup layak sepeninggalan orang tuanya.
Jadi teman itu ya jangan ngebebanin temen lainnya. buat mereka senang dengan tawa, canda dan ceritamu.

Mami, kini semua itu tinggal kenangan, kenangan yang akan di ingat sampai kapanpun. Walaupun aku baru mengenalmu satu tahun rasanya sudah bagai puluhan tahun. Senyum dan tawamu bak penghilang segala kesal dan penat yang dirasa.

Celotehmu tak bisa lagi kami dengar, tak akan lagi kami dengar pengalamanmu yang membuat kami tertawa terbahak bahak. Tak ada lagi nasehat yang akan kami dengar dari mu. Allah begitu cepat memanggilmu, Dia menginginkanmu juga ada di surganya.

Mami engkau pergi tanpa ingin menyusahkan orang lain, engkau pergi dengan senyum tersungging diwajah sebagai tanda keikhlasan atas segala yang sudah Allah gariskan untukmu. Engkau pergi dengan cara yang paling indah yang pernah orang bayangkan. 14 September 2008 dalam sholat dhuhurmu, Sujud itu membawa kau menghadap sang penciptamu. Sujudmu sebagai tanda syukur dan bhakti mu kepada Illahi. Malaikat itu menunggumu dalam sholatmu, begitu indahnya pergimu.

Selamat jalan Mami, Semoga engkau bahagia disana, ditempat barumu. Bertemu dengan keluargamu yang lain. Doa kami tak pernah putus untukmu.

Terima kasih Mami atas segala yang kau berikan kepada kami. Aku akan sampaikan pada anak tercantikmu betapa engkau sangat mencintainya, mengasihinya dan percaya padanya. Betapa engkau sangat bangga pada anakmu walaupun sulit terucap langsung dari mulutmu kepadanya. Sesalmu karena telah menyusahkan anakmu, permohonan maaf mu yang tak terucap padanya, semua itu kau lakukan hanya untuk melihat anakmu bahagia. Hanya itu yang kau bisa, tidak lebih. Betapa kau ingin melihatnya menjadi wanita cantik dan anggun, betapa kau ingin ia menjadi orang yang tidak dipandang sebelah mata karena kau tau anakmu mampu mejadi lebih dari dirimu. Mami, Insyaallah ia akan menjadi anak seperti yang kau harapkan. Karena ia tidak akan pernah mengecewakanmu.

Terima kasih Mami ku yang cantik dan baik hati. Semoga engkau tentram disana. amin

Untuk Mami, Ibu Annie Syahni binti Salman. Al Fatihah….

No comments: